Jumat, 30 Desember 2016

TAHUN BARU?? APANYA YG BARU…?


TAHUN BARU?? APANYA YG BARU…?

Ustadz DR. Syafiq Basalamah, MA, حفظه الله تعالى

Akhi, Ukhti…
TAHUN BARU

Ada apa sebenarnya dengan tahun baru ?
Untuk siapakah tahun baru?
Emangnya apany yang baru?
Sering kali terjadi pembodohan publik. Sesuatu yang buruk akan dianggap baik dengan propaganda yang tiada henti (PENCITRAAN).
Sehingga terbentuklah opini publik bahwa itu adalah hal yang baik
Begitu pula dengan tahun baru

COBA KAU GUNAKAN AKAL SEHATMU
Ingatlah bahwa tidak ada yang baru…
Tempat kerjaMU  tetap yang lama…
Tempat sekolahMU juga sama…
Istri atau suami kita juga tidak baru…
Anak2MU juga masih yang lama…
RumahMU juga tetap yang dahulu…
Teman-teman dan sohib juga sama…
GajiMU juga tetap…

TERUS APANYA YANG BARU?
Sebagian umat islam turut dalam perayaan tahun baru dengan berbagai cara.. Ada yang tenggelam dalam acara-acara tidak berguna
Ada yang menggunakannya untuk bermuhasabah
Ada yang berkumpul berdoa dan berdzikir
Ketahuilah… pada malam tahun baru itu tidak ada peristiwa apapun, sehingga kau harus bersikap atau bertindak
Tidak ada yang istimewa, tidak padamu, tidak pada negaramu, tidak pada keluargamu

TIDAK ADA APA-APA PADA MALAM TAHUN BARU
LAA SYAI-I…
Kita saja yang tertipU OLEH MEDIA
Laluilah malam tahun baru seperti seorang petani muslim di lereng gunung merapi
Setelah shalat isya’ ia bersiap-siap untuk tidur
Ia berwudu’ seperti hendak shalat
Lalu ia membaca doa dan wirid sebelum tidur
Lalu ia bangun sebelum subuh untuk mengambil bagian rizkinya dari shalat malam
Dan Ketika adzan subuh dikumandangkan ia berangkat ke rumah Allah
Dan kemudian ia memulai aktivitasnya dengan biasa…
KARENA PADA MALAM TAHUN BARU MEMANG TIDAK ADA PERISTIWA APA-APA.

Orang yang cerdas adalah orang yang berusaha untuk berada di depan dan tidak mau menjadi ekor, dia menjadi dirinya sendiri.
Maka kau jangan menjadi ekor…karena tugas ekor itu menutupi aib dan kotoran serta mengusir serangga.
Sudah saatnya yg mngaku ISLAM untk kembali kepada ISLAM.

PERAYAAN TAHUN BARU TRADISI ORANG KAFIR, JAUHILAH...!


PERAYAAN TAHUN BARU TRADISI ORANG KAFIR, JAUHILAH...!
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ. قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ الْيَهُوْدُ وَالنَّصَارَى! قَالَ: فَمَنْ

“Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, hingga andaikata mereka masuk ke lubang dhab, niscaya kalian akan mengikutinya. Kami berkata: Wahai Rasulullah, apakah mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani? Beliau menjawab: (Ya), siapa lagi (kalau bukan mereka)...!?”
[HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu'anhu]

JANGAN LATAH TERHADAP ORANG KAFIR...!
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia bagian dari mereka.”
[HR. Ahmad dan Abu Daud dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma, Shahihul Jaami’: 6149]

Al-Imam Al-‘Allaamah Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

يحرم على المسلمين التشبه بالكفار بإقامة الحفلات بهذه المناسبة، أو تبادل الهدايا أو توزيع الحلوى، أو أطباق الطعام، أو تعطيل الأعمال ونحو ذلك، لقول النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: من تشبه بقوم فهو منهم

“Diharamkan bagi seorang muslim menyerupai orang-orang kafir terkait momen ini (Natal dan Tahun Baru) dengan merayakan, saling memberi hadiah, membagi-bagikan permen atau paket makanan, atau meliburkan pekerjaan (demi perayaan ini) dan yang semisalnya.
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, “Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia bagian dari mereka.” (HR. Abu Daud dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Shahih Al-Jaami’: 6149)
[Majmu’ Al-Fatawa war Rosaail, 3/46]

Sumber: https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/723843184431833:0

MENYADARI KERUSAKAN DARI PERAYAAN MALAM TAHUN BARU


MENYADARI KERUSAKAN DARI PERAYAAN MALAM TAHUN BARU

(Pelajaran Bagi Mereka yang Berpikir)
Berbicara mengenai tahun baru, tentunya tak lepas dengan meriahnya malam tahun baru. Sebuah perayaan yang telah mendarah daging sehingga menjadi kebiasaan dari tahun ke tahun. Akhirnya,  banyak kaum muslimin yang ikut-ikutan dalam meramaikan acara ini. Padahal,  agama kita telah sempurna. 
Allah Ta'ala berfirman:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, dan telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagi kalian.
(Al Maidah :3)

Sebagai seorang muslim,  ia meyakini bahwa agamanya telah sempurna,  sehingga tidak perlu untuk mengikuti orang-orang kafir dalam merayakan tahun baru. Sebagian orang akan berdalih demi "melegalkan" perayaan tahun baru dengan mengatakan bahwa hal ini tidak ada kaitannya dengan agama atau dianggap sebagai bentuk kebebasan berekspresi. Namun,  jika kita cermati lebih jauh,  opini ini adalah suatu upaya melegalkan maksiat lalu dibenturkan dengan nilai-nilai syariat yang mulia. Mengapa demikian? *Karena Islam tidak mengenal perayaan tahun baru Hijriah,  apalagi dengan tahun baru Masehi -dan memang Islam tidak mengenal tahun Masehi-*. Parahnya lagi,  betapa banyak kerusakan dan pelanggaran yang terjadi pada malam tahun baru. Sementara kita dilarang dari segala bentuk kerusakan. 
Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا

Dan janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya.
(Al A'raf :56)

Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang kaum Tsamud:

فَاذْكُرُوا آلَاءَ اللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kalian merajalela di muka bumi membuat kerusakan.
(Al A'raf :74)

Saudaraku,  bukankah kenyataan telah menunjukkan bahwa banyak terjadi kerusakan di malam tahun baru? Bukankah fakta yang terjadi telah menunjukkan bahwa banyak maksiat di malam tahun baru?
Di antara kerusakan tersebut adalah:

1. Membuka Pintu Kejelekan
Tidak dipungkiri lagi,  betapa banyaknya pintu-pintu kejelekan pada perayaan malam tahun baru. Sebuah kebinasaan yang akan dituai bagi mereka yang membuka pintu kejelekan.
Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ ، وَإِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ ، فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ ، وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ

“Sesungguhnya diantara manusia ada yang menjadi kunci kebaikan dan penutup pintu kejelekan, Namun ada juga yang menjadi kunci kejelekan dan penutup pintu kebaikan. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang Allah jadikan sebagai kunci kebaikan melalui kedua tangannya. Dan celakalah bagi orang-orang yang Allah jadikan sebagai kunci kejelekan melalui kedua tangannya”. (HR Ibnu Majah)

2.Tasyabbuh (Meniru-niru) Orang Kafir
Perlu diketahui bahwa di dalam Islam tidak dikenal adanya perayaan tahun baru Hijriah,  apalagi tahun baru Masehi. Ditambah lagi,  dengan perayaan dan memeriahkan malam tahun baru, adalah bentuk ikut-ikutan dengan orang-orang kafir.
Dari sahabat Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

"Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka” (Riwayat Abu Dawud)

3. Membuat Perayaan Bid'ah
Sesungguhnya hari raya dalam setahun yang dikenal oleh Islam hanyalah dua,  hari raya Idul Fithri dan Idul Adha.
Di dalam hadits disebutkan:

قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ: قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, dan penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)”. (Riwayat Ahmad dan An Nasai)

Di sisi lain,  sebagian kaum muslimin mengisi malam tahun baru dengan ibadah-ibadah yang dikhususkan pada malam itu,  seperti do'a dan dzikir bersama serta ibadah-ibadah khusus lainnya. Yang ternyata,  disadari atau tidak,  mengkhususkan ibadah tertentu pada malam itu adalah bid'ah yang tidak ada contoh dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

4. Mengganggu Orang Lain
Tidak tersembunyi bagi kita,  gangguan yang dilakukan orang-orang yang merayakan malam tahun baru. Mulai dari suara petasan, suara terompet, hingga suara musik yang justru memperparah gangguan terhadap orang yang tidak bersalah. 
Allah Ta'ala berfirman:

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا

Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.
(Al Ahzab :58)

5. Menghambur-hamburkan Harta
Kerusakan lainnya yang ditimbulkan dari perayaan malam tahun baru adalah menghambur-hamburkan harta. Seakan-akan lupa bahwa harta adalah nikmat yang akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Betapa banyak harta yang dibelanjakan hanya sekedar untuk berfoya-foya atau dengan membeli petasan yang justru akan mengganggu orang lain. Betapa banyak uang yang dihambur-hamburkan untuk menambah dosa dan menjadi saudara syaitan dengan sikap pemborosan.
Allah Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabb-nya.
(Al-Isra :27)

6. Pesta Maksiat
Di antara kerusakan lainnya adalah maraknya pesta maksiat, seperti pesta minuman keras. Sementara minum khamar (minuman keras) adalah dosa besar. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kalian mendapat keberuntungan.
(Al-Maidah:90)

Demikian pula berkumpulnya muda mudi yang mana hal ini tidak lepas dari zina, mulai dari zina memandang,  zina menyentuh bahkan zina kemaluan.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

 كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Setiap anak Adam telah ditetapkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian."
(Riwayat Muslim)

Demikianlah sebagian dari kerusakan yang ditimbulkan dari perayaan malam tahun baru. Semoga menjadi pelajaran bagi kita yang mau berpikir.
Semoga bermanfaat.
Wallahu a'lam.
Ustadz Irfandi, Lc.
Gowa, 29 Rabiul Awwal 1438 H/ 29 Desember 2016 M

Sumber : *WhatsApp Group As-Sunnah Makassar*

Kamis, 29 Desember 2016

Edisi Biografi singkat sahabat : Ibnu Zubair


Edisi Biografi singkat sahabat : Ibnu Zubair

Seorang pemimpin masa Khalifah Ali bin Abi Talib dan awal khilafah Bani Umayyah. Dia adalah bayi pertama yang lahir dikalangan Muhajirin di Madinah. Ayahnya bernama Zubair Awwam dan ibunya, Asma binti Abu Bakar as-Siddiq.
Ia sepupu dan juga kemenakan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dari istrinya, Aisyah binti Abu Bakar. Ia termasuk salah seorang dari “Empat ‘Ibadillah” (empat orang yang bernama Abdullah) dari 30 orang lebih sahabat Nabi yang dikenal menghafal seluruh ayat-ayat Al-Qur’an, Tiga orang ‘Ibadillah lainnya adalah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar bin Khatab, dan
Abdullah bin Amr bin Ash
.

Ibnu Zubair telah mengenal perang sejak berusia 12 tahun, yaitu ketika bersama ayahnya turut dalam Perang Yarmuk, dan empat tahun kemudian kembali menyertai ayahnya yang menjadi anggota pasukan Amr bin Ash di Mesir. Ibnu Zubair juga mengambil bagian dalam ekspedisi Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarh melawan orang-orang Byzantium di Afrika. Semua peristiwa tersebut mengundang kekaguman penduduk Madinah kepadanya.

Di masa Khalifah Usman bin Affan, ia duduk sebagai anggota panitia yang bertugas menyusun Al-Qur’an. Di masa Khalifah Ali bin Abi Talib, ia ....................................................................................................................... Disebut Perang Unta karena Aisyah mengendarai unta saat memimpin pasukan itu.

Ibnu Zubair kembali melawan Dinasti Bani Umayyah. Meskipun di masa Mu’awiyah bin Abi Sufyan bentuk perlawanannya belum bersifat terbuka, ia tampil menantang khilafah (pemerintahan) Bani Umayyah secara terang-terangan. Ia memprotes Yazid, putra Mu’awiyah, yang naik menjadi khalifah atas penunjukan ayahnya setelah ayahnya wafat. Yazid memerintahkan walinya di Madinah untuk memaksa Ibnu Zubair bersama Husein bin Ali (cucu Nabi) dan Abdullah bin Umar agar menyatakan kesetiaan kepadanya. Ibnu Zubair dan Husein tetap membangkang. Demi keamanan, keduanya pindah ke Mekah. Ia tetap sebagai penantang khalifah sekalipun Husein, tak lama sesudah itu, tewas dengan menyedihkan dalam pertempuran tak seimbang di Karbala.

Pernyataan secara terbuka, bahwa kekuasaan Yazid tidak sah membawa pengaruh luas dikalangan ansar di Madinah yang akhirnya melahirkan pemberontakan. Setelah menunggu kesempatan yang baik, Yazid mengerahkan tentara Suriah di bawah pimpinan Muslim bin Uqbah dan memadamkan pemberontakan orang-orang Madinah tersebut dalam Perang Harran. Kematian Muslim bin Uqbah tak menghalangi tentara tersebut untuk bergerak menuju Mekah dengan sasaran mematahkan perlawanan Ibnu Zubair. Tentara tersebut mengepung dan menghujani kota Mekah dengan batu dan panah api yang menyebabkan Ka’bah terbakar. Berita meninggalnya Khalifah Yazid menyebabkan komandan pasukan, Husain bin Numair, mencoba membujuk Ibnu Zubair agar bersedia bergabung dengan mereka untuk kembali ke Suriah. Ibnu Zubair menolak bujukan tersebut dengan mengatakan bahwa ia akan tetap di Mekah. Selanjutnya, ia memproklamasikan dirinya sebagai amirul mukminin. Sekalipun proklamasi itu tidak lebih dari sekedar nama, namun lawan-lawan dinasti Bani Umayyah di Suriah, Mesir, Arab Selatan, dan Kufah sempat menghargainya sebagai khalifah.

Setelah Mu’awiyah putra dan pengganti Yazid meninggal dunia, Ibnu Zubair muncul sebagai kandidat khalifah atas dukungan Bani Qais. Selain itu ada kandidat lainnya yaitu, Marwan bin Haqam (dukungan Bani Qalb) dan dua kabilah Arab berdomisili di Suriah, juga saling bersaing mengajukan calon masing-masing. Akan tetapi, Ibnu Zubair terpojok tatkala peta kekuatan politik mengalami perubahan, akibat pemberontakan di Kufa dan pembelontan di antara pengikutnya, setelah Yazid wafat. Pengepungan membawa kematiannya terjadi ketika Hajjaj bin Yusuf as-Saqafi ditugaskan oleh khalifah Abdul Malik bin Marwan, putra Marwan bin Hakam, untuk menyelesaikan perlawanan “Sang Penantang Enam Khalifah” – dari Ali, Mu’awiyah, Yazid, Mu’awiyah, Marwan bin Hakam, sampai Abdul Malik.

Tidak kurang dari tujuh bulan diperlukan untuk menghujani kota suci Mekah dan Ka’bah dengan bombardir pasukan al-Hajjaj untuk melumpuhkan perlawanan Ibnu Zubair. Ia masih bertahan tatkala putra-putranya menyerahkan diri kepada al-Hajjaj. Keperkasaannya bangkit kembali setelah berjumpa sebentar dengan ibunya yang sudah buta, yang mendorongnya dengan memberikan semangat juang. Padahal sebelumnya, ia sempat menyatakan kepada ibunya rasa khawatir, bahwa mayatnya akan diperlakukan secara sadis oleh para pembunuhnya kelak.

Ibunya mengatakan bahwa kambing yang sudah disembelih tak sedikit pun akan merasakan sayatan-sayatan pada dagingnya. Jawaban ini mendorongnya keluar dari rumah tempat ia bertahan , maju ke tengah-tengah lawannya yang kemudian menyergap dan menghabisinya. Mayatnya ditempatkan pada tiang gantung yang sama di mana saudaranya, Amr, pernah mengalami hal serupa. Atas perintah Abdul Malik, mayatnya kemudian diserahkan kepada ibunya. Tak lama berselang, setelah menguburkan mayat putranya itu, ia pun wafat pada tahun 94 H.
Sumber : 76 Biografi Perawi Hadits
(perselisihan di antara sahabat kami edit)
_______________________________
#WAG AS SUNNAH MAKASSAR

Rabu, 28 Desember 2016

Doa & Dzikir 24 Sampai 26


Doa dan Dzikir [24]

Dzikir Pagi dan Sore

Dari Abdullah bin Mas’ûd radhiyallâhu ‘anhu, Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam membaca di waktu sore,

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

“Kami masuk di waktu sore, sedang segala kekuasaan hanya menjadi milik Allah, segala puji milik Allah. Tiada sesembahan yang haq kecuali Allah semata, tiada serikat bagi-Nya. Milik-Nya segala kekuasaan dan segala pujian, dan Dia-lah Yang Maha Mampu atas segala sesuatu. Rabbku, aku memohon kepada-Mu kebaikan yang ada pada malam ini dan kebaikan yang ada pada sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang pada pada malam ini dan kejelekan sesudahnya. Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari sifat malas dan buruknya umur tua. Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari adzab di Neraka dan dari adzab di dalam kubur.”

Di waktu pagi, beliau membaca,

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، ... رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، ...

“Kami masuk di waktu pagi, sedang segala kekuasaan hanya menjadi milik Allah… Rabbku, aku memohon kepada-Mu kebaikan yang ada pada hari ini dan kebaikan yang ada pada sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang pada pada hari ini dan kejelekan sesudahnya. …." [Diriwayatkan Muslim]
_________________________________

Doa dan Dzikir [25]

Doa Pagi dan Petang, serta Sebelum Tidur

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, Abu Bakr berkata, "Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu yang dibaca bila saya memasuki waktu pagi dan waktu sore, serta bila saya akan tidur." Beliau bersabda, "Ucapkanlah,

اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي، وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ

‘Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang mengusainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan diriku, dan dari kejelekan syaitan dan perbuatan kesyirikannya.'."

[Diriwayatkan Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzy, dan selainnya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ash-Shahîhah no. 2753 dan Syaikh Muqbil dalam Al-Jâmi' Ash-Shahîh 2/532-533]


Dari ‘Utsmân bin  Affân radhiyallâhu ‘anhu, Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang hamba berucap pada pagi setiap hari dan sore setiap malam,

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

‘Dengan nama Allah yang tiada sesuatu apapun yang di bumi maupun ada di langit yang dapat memberi bahaya bersama nama-Nya itu, sedang Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui', sebanyak tiga kali, pasti tidak akan ada suatu apapun yang membahayakannya." [Dikeluarkan Al-Bukhary dalam Al-Adab Al-Mufrad, Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzy, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban. Dikuatkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Shahih Al-Adab Al-Mufrad dan Syaikh Muqbil dalam Al-Jâmi' Ash-Shahîh.]
_________________________________

Doa dan Dzikir [26]

Dzikir Pagi dan Sore

Dari Anas bin Malik radhiyallâhu ‘anhu, Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Fatimah radhiyallahu ‘anhâ, “Apa yang menahanmu untuk mendengarkan wasiatku kepadamu, (yaitu) engkau membaca saat memasuki waktu pagi dan waktu sore,

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ

‘Wahai Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu saya mohon pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan janganlah engkau wakilkan aku pada diriku sendiri walau sekejap mata.'." [Diriwayatkan oleh An-Nasâ`iy dalam Al-Kubrâ dan Al-Hakim. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ash-Shahîhah no. 227]

Dzulqarnain M Sunusi
_________________________________

Sahabat An-nashihah 88,2 FM |

0822 11111 882 | an-nashihah.com

Doa & Dzikir 21 Sampai 22



Doa dan Dzikir [21]

Doa Ketika Setelah Makan

Dari Mu'adz bin Anas radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang memakan suatu makanan, lalu berkata,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا الطَّعَامَ، وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ

‘Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makan dengan makanan ini dan yang telah merizekikannya untukku tanpa daya dan kekuatan dariku’, pasti akan diampuni dosanya yang telah berlalu.” [Diriwayatkan Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzy, Ibnu Majah, dan selainnya dengan sanad yang hasan. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albany dalam Al-Irwâ` no. 1989]
________________________________

Doa dan Dzikir [22]


Bacaan Sebelum Masuk WC

بِسْمِ اللهِ.

“Dengan menyebut semua nama Allah.”

Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tirai antara pandangan jin dengan aurat manusia di saat seseorang masuk ke dalam WC adalah dengan dia mengatakan ‘Bismillah’.” [Dirwayatkan oleh At-Tirmidzy, Ibnu Majah  dan lainnya. Lihat Irwâ` Al-Ghalîl 1/89-90]

Dzulqarnain M Sunusi
_________________________________

Sahabat An-nashihah 88,2 FM |

0822 11111 882 | an-nashihah.com

Selasa, 27 Desember 2016

Doa & Dzikir 14 Sampai 20


Doa dan Dzikir [14]

Dzikir saat Bangun dari Tidur

الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami (dengan bangun tidur) setelah memati kami (dengan tidur) dan hanya kepadanyalah kami akan dibangkitkan.”

[Diriwayatkan oleh Al-Bukhary dari Hudzaifah Ibnul Yaman dan Abu Dzarr Al-Ghifary radhiyallahu ‘anhum, dan Muslim dari Al-Barâ` bin ‘Âzib radhiyallahu ‘anhumâ]
_________________________________

Doa dan Dzikir [15]

Doa Agung di Akhir Setiap Shalat

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyalllahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepadanya, “Wahai Mu’adz, demi Allah sungguh aku mencintaimu, demi Allah sungguh aku mencintaimu. Janganlah sekali-kali engkau meninggalkan untuk mengucapkan di belakang setiap shalat,

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِك
 
‘Ya Allah, bantulah aku dalam berdzikir kepada-Mu, bersyukur dan keindahan ibadah kepada-Mu.’.”

[Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud (lafazh hadits milik beliau), An-Nasâ`iy dalam Al-Kubra, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany dan Syaikh Muqbil]
_________________________________

Doa dan Dzikir [16]

Doa agar Lepas dari Utang

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallâhu ‘anhu, beliau berkata kepada seorang lelaki, “Aku akan mengajarimu beberapa kalimat yang diajarkan oleh Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam kepadaku. Andaikata engkau memiliki hutang sebesar gunung Shîr, Allah akan melunusinya untukmu. Ucapkanlah,

اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
 
“Ya Allah, cukupilah aku dengan (rezeki) yang halal, (sehingga aku tidak memerlukan) yang haram, dan perkayalah aku dengan karunia-Mu, (sehingga aku tidak memerlukan) siapa pun, selain diri-Mu.”

[Diriwayatkan oleh Ahmad, At-Tirmidzy, dan Al-Hakim. Dihasankan oleh Al-Albany dalam Ash-Shahîhah no. 266]
_________________________________

Doa dan Dzikir [17]

Berlindung dari Hal-hal yang Mungkar

Dari Quthbah bin Malik radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam selalu membaca doa,

اللَّهُمَّ جَنِّبْنِي مُنْكَرَاتِ الْأَخْلَاقِ، وَالْأَهْوَاءِ، وَالْأَعْمَالِ وَالْأَدْوَاءِ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hal-hal mungkar yang berupa akhlak-akhlak (jelek), hawa-hawa nafsu, amalan-amalan (jelek), dan penyakit-penyakit." [Dikeluarkan oleh At-Tirmidzy, Ibnu Hibban, Al-Hakim, dan selainnya. Dishahihkan oleh Al-Albany dan Al-Wâdi'iy]
_________________________________
 
Doa dan Dzikir [18]

Doa Agar Terlindung dari Kesesatan

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallâhu ‘anhumâ, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam pernah berdoa,

اللهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِعِزَّتِكَ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَنْ تُضِلَّنِي، أَنْتَ الْحَيُّ الَّذِي لَا يَمُوتُ، وَالْجِنُّ وَالْإِنْسُ يَمُوتُونَ

"Ya Allah, kepada-Mulah saya berserah diri, karena-Mu saya beriman, terhadap-Mu saya bertawakkal, kepada-Mu saya berkembali (bertaubat), karena-Mu saya berdebat. Ya Allah, Aku berlindung dengan keperkasaan-Mu agar Engkau (tidak) menyesatkanku, tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Engkau, Engkau adalah Yang Maha Hidup yang tidak akan mati, sedangkan jin dan manusia akan meninggal." [Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry dan Muslim. Lafazh hadits milik Imam Muslim]
_________________________________

Doa dan Dzikir [19]

Dzikir Bangun Tidur

الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي فِي جَسَدِي، وَرَدَّ عَلَيَّ رُوحِي وَأَذِنَ لِي بِذِكْرِهِ

“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan pada jasadku dan mengembalikan ruhku kepadaku serta mengizinkanku untuk mengingat-Nya.”

[Diriwayatkan oleh At-Tirmidzy dan An-Nasa`iy dalam Al-Kubrâ dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Sanadnya dianggap Jayyid oleh Syaikh Albany dalam Takhrij Al-Kalim Al-Thayyib]
_________________________________

Doa dan Dzikir [20]

Doa Setelah Mengenakan Pakaian

Dari Mu'adz bin Anas radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang memakai suatu pakaian, lalu berkata,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي
 
‘Segala puji bagi Allah yang memakaikan untukku pakaian ini dan yang telah merizekikannya untukku tanpa daya dan kekuatan dariku’, *pasti akan diampuni dosanya yang telah berlalu."* [Diriwayatkan Abu Dawud, Ad-Dârimy, Abu Ya'lâ, Al-Hakim dan selainnya dengan sanad yang hasan.]

Dzulqarnain M Sunusi
_________________________________

Sahabat An-nashihah 88,2 FM |

0822 11111 882 | an-nashihah.com

Doa & Dzikir 11 Sampai 12


Doa dan Dzikir [11]

Bacaan Ketika Mendengar Gemuruh Awan

Dari Abdullah bin Zubair radhiyallâhu ‘anhumâ, apabila mendengar gemuruh awan, beliau menghentikan pembicaraan dan berdoa

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ، وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

“Maha Suci (Allah) yang guruh itu bertasbih dengan memuji-Nya, dan para malaikat karena takut kepada-Nya.”

[Diriwayatkan oleh Malik, Al-Bukhary dalam Al-Adab Al-Mufrad dan selainnya. Dishahihkan oleh Al-Albany]

Dzulqarnain M Sunusi
_______________________________________

Doa dan Dzikir [12]

Doa Ketika Melihat Suatu Cobaan

Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam mengajarkan,

مَنْ رَأَى مُبْتَلًى فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً لَمْ يُصِبْهُ ذَلِكَ الْبَلاَءُ

“Barangsiapa yang menyaksikan orang yang tertimpa ujian, hendaknya dia membaca, _"Alhamdulillâhil ladzî ‘âfânî mimmâb talâka bihi wa fadhdhalanî ‘alâ katsîrin mimman khalaqa tafdhîlan"_ segala puji bagi Allah yang memberi afiat kepadaku terhadap sesuatu yang menimpamu, dan (Allah) telah menberi keutamaan kepadaku di atas banyak makhluk-Nya’.’ Pasti ujian itu tidak akan menimpanya.”

[Diriwayatkan oleh At-Tirmidzy dan selainnya. Dihasankan oleh Al-Albâny dalam Ash-Shahîhah no. 602]

Dzulqarnain M Sunusi

Doa & Dzikir 5 sampai 10


Doa dan Dzikir [5]

Doa Nabi untuk Musafir

أَسْتَوْدِعُ اللهَ دِينَكَ، وَأَمَانَتَكَ، وَخَوَاتِمَ عَمَلِكَ

“Aku titipkan kepada Allah agamamu, amanahmu, dan penutup amalmu.”

[Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, dan selainnya dari beberapa orang shahabat. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany dan Syaikh Muqbil.]

Dzulqarnain M Sunusi
_________________________________

Doa dan Dzikir [6]

Doa Agar Mendapat Kepahaman

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan Ibnu ‘Abbas,

اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“Ya Allah, berilah kefaqihan untuknya terhadap agama.”

[Diriwayatkan oleh Al-Bukhary dan Muslim]

Dzulqarnain M Sunusi
_________________________________

Doa dan Dzikir [7]

Doa Ketika Singgah di Suatu Tempat

Dari Khaulah bintu Hakîm radhiyallâhu ‘anhâ, beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang singgah di suatu tempat, lalu berdoa,

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

‘aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan segala makhluk-Nya’,
tiada sesuatupun yang akan membahayakan dirinya sampai dia meninggalkan tempat tersebut.’.”

[Diriwayatkan oleh Muslim]

Dzulqarnain M Sunusi
_________________________________

Doa dan Dzikir [8]

Doa Untuk Seorang Yang Menikah

Dari Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu, beliau berkata, “Adalah Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam bila memberi ucapan kegembiraan terhadap seorang yang menikah, beliau mendoakan,

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ، وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ
 
‘Semoga Allah melimpahkan keberkahan kepadamu dan melimpahkan keberkahan terhadapmu, serta mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.’.” [Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzy, An-Nasâ`iy, dan Ibnu Mâjah]

Dzulqarnain M Sunusi
_________________________________

Doa dan Dzikir [9]

Doa Setelah Mendengan Adzan

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallâhu ‘anhumâ, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang berdoa ketika mendengan adzan,

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الوَسِيلَةَ وَالفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
 
‘Ya Allah! Wahai Rabb seruan yang sempurna ini dan shalat yang akan ditegakkan ini, berikanlah kepada Muhammad al-wasilah dan keutamaan, dan bangkitkanlah beliau pada tempat yang dipuji (maqam mahmud) yang telah Engkau janjikan kepadanya’, niscaya ia pasti akan beroleh syafaatku pada hari kiamat.”

[Diriwayatkan oleh Al-Bukhary]

Dzulqarnain M Sunusi
_________________________________

Doa dan Dzikir [10]

Berlindung dari Empat Perkara

اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu’, jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan.”

[Diriwayatkan oleh Muslim dari Zaid bin Arqam radhiyallâhu ‘anhu dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam]

Dzulqarnain M Sunusi
_________________________________

Sahabat An-nashihah 88,2 FM |

0822 11111 882 | an-nashihah.com

Doa & Dzikir 1 sampai 4


Doa dan Dzikir [1]

Doa Minta Petunjuk

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau berdoa,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu Petunjuk, Ketakwaan, ‘Iffah (penjaggaan diri dari hal yang tidak diperbolehkan), dan Kecukupan.”

[Diriwayatkan oleh Muslim]
_________________________________

Doa dan Dzikir [2]

Dzikir Pagi yang Penuh Manfaat

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan selepas shalat Subuh,

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima.”

[Diriwayatkan oleh Ahmad, An-Nasâ`iy dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, Ibnu Majah, dan selainnya. Dihasankan oleh Ibnu Hajar karena pendukungnya dalam Takhrij Al-Adzkâr.]
_________________________________

Doa dan Dzikir [3]

Doa Keteguhan Hati

Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhumâ, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa,

اللهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

“Ya Allah Yang membolak-balik hati, arahkanlah hati-hati kami di atas ketaatan kepada-Mu.”
[Diriwayatkan oleh Muslim]

Dzulqarnain M Sunusi
_________________________________

Doa dan Dzikir [4]

Doa Perjalanan

Dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila tersempurna di atas untanya, keluar melakukan safar, beliau membaca Allahu Akbar 3 kali, kemudian berdoa,

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
“Maha Suci (Allah) Yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami. Ya Allah, dalam perjalanan ini, kami memohon kepada-Mu kebaikan dan ketakwaan serta amalan yang engkau ridhai. Ya Allah, ringankanlah safar kami ini terhadap kami dan pendekkanlah kejauhannya. Ya Allah, Engkau adalah Kawan dalam perjalanan dan Pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya Aku berlindung kepadamu dari keletihan safar, pemandangan yang menyedihkan, dan perubahan yang jelek pada harta dan keluarga.”

[Diriwayatkan oleh Muslim]

Dzulqarnain M Sunusi
_________________________________

Sahabat An-nashihah 88,2 FM |

0822 11111 882 | an-nashihah.com

Rabu, 21 Desember 2016

Syafiq Riza Basalamah : Setiap Detik Yang Berlalu Akan Ditanya


Setiap Detik Yang Berlalu Akan Ditanya...

Akhi ukhti...

Betapa nikmatnya menyeruput secangkir teh hangat di pagi hari yang sejuk.
Betapa lezatnya menikmati suguhan es teler di tengah panasnya terik mentari yang menyegat.
Betapa indahnya duduk di sebuah taman yang indah bersama orang-orang yang dicintai.
Namun semua kenikmatan itu akan terputus…
Akan sirna dan lenyap…
Berganti dengan azab Allah dan siksanya bila ternyata kita terlena selama berada di dunia.
Tersilaukan dengan kenikmatan sementara sehingga lupa…
Bahwa setiap detik yang berlalu akan ditanya.
Mereka yang tidak lulus dalam menjawab soal-soal tersebut…
Maka tiada lagi senyum yang menghias di bibir…
Tiada lagi secangkir teh hangat…
Atau semangkuk es teler…
Yang ada hanyalah siksaan dan siksaan…
Tiada pernah berhenti sejenakpun…
Pernahkah kau melihat ikan goreng yang telah mengelupas kulitnya ?
Bagaimana kiranya bila wajahmu yang digoreng ??
Tengoklah rintihan penghuni neraka…


وَنَادَى أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكَافِرِينَ (٥٠)

"Dan penghuni neraka menyeru penghuni syurga : “Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu.”

"Mereka (penghuni surga) menjawab : “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir.” ( Al-A’raf 50)

Bahkan karena pedihnya siksaan yang diterima, mereka minta mati…
Iya mereka minta mati…
Mereka menyeru MALIK penjaga neraka…

“Mereka berseru : “Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja”  Dia menjawab: “Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)..” (Qs. Az-Zukhruf 77)

Tiada kematian di sana….

Akhi ukhti…

Sebelum nasi menjadi bubur…
Saatnya mengoreksi diri…
Setiap kau meneguk air…
Tanyakan pada dirimu apakah kelak aku akan meneguknya di akhirat ?

Atau….

"YAA ALLAH MASUKKAN HAMBA KE SYURGAMU…
DAN JAUHKAN HAMBA DARI NERAKAMU…
AAMIIN…"

Syafiq Riza Basalamah, حفظه الله تعالى

Reposted by :  Grup wa manhaj salaf

Minggu, 18 Desember 2016

Edisi Biografi singkat sahabat : Abdullah bin Abbas


Edisi Biografi singkat sahabat : Abdullah bin Abbas

Abdullah bin Abbas adalah sahabat kelima yang banyak meriwayatkan hadist sesudah Sayyidah Aisyah, ia meriwayatkan 1.660 hadits. Dia adalah putera Abbas bin Abdul Mutthalib bin Hasyim, paman Rasulullah ( berarti ibnu Abbas adalah sepupu Nabi ) dan ibunya adalah Ummul Fadl Lababah binti harits saudari ummul mukminin Maimunah.

Sahabat yang mempunyai kedudukan yang sangat terpandang ini dijuluki dengan Informan Umat Islam. Beliaulah asal silsilah khalifah Daulat Abbasiah. Dia dilahirkan di Mekah dan besar di saat munculnya Islam, di mana beliau terus mendampingi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga beliau mempunyai banyak riwayat hadis sahih dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam . ikut di barisan Ali bin Abi Thalib dalam perang Jamal dan perang Shiffin. Beliau ini adalah pakar fikih, genetis Arab, peperangan dan sejarah.
Di akhir hidupnya dia mengalami kebutaan, sehingga dia tinggal di Taif sampai akhir hayatnya.

Abdullah lahir tiga tahun sebelum hijrah dan Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam mendoakannya “Ya Allah berilah ia pengertian dalam bidang agama dan berilah ia pengetahuan takwil (tafsir)”. Allah mengabulkan doa Nabi-Nya dan Ibnu Abbas belakangan terkenal dengan penguasaan ilmunya yang luas dan pengetahuan fikihnya yang mendalam , menjadikannya orang yang dicari untuk di mintai fatwa penting sesudah Abdullah bin Mas’ud, selama kurang lebih tiga puluh tahun.
Tentang Ibnu Abbas, Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah berkata : ”Tak pernah aku melihat seseorang yang lebih mengerti dari pada Ibnu Abbas tentang ilmu hadits Nabi Shallallahu alaihi Wassalam serta keputusan2 yang dibuat Abubakar ,Umar , dan Utsman“.

Begitu pula tentang ilmu fikih ,tafsir ,bahasa arab , sya’ir , ilmu hitung dan fara’id. Orang suatu hari menyaksikan ia duduk membicarakan ilmu fiqih, satu hari untuk tafsir, satu hari lain untuk masalah peperangan, satu hari untuk syair dan memperbincangkan bahasa Arab. Sama sekali aku tidak pernah melihat ada orang alim duduk mendengarkan pembicaraan beliau begitu khusu’ nya kecuali kepada beliau. Dan setiap pertanyaan orang kepada beliau, pasti ada jawabannya”.

Menurut An-Nasa’I, sanad hadits Ibnu Abbas paling Shahih adalah yang diriwayatkan oleh az-Zuhri, dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utba, dari Ibnu abbas. Sedangkan yang paling Dlaif adalah yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Marwan as-Suddi Ash-Shaghir dan Al-Kalabi, dari Abi Shalih. Rangkaian ini disebut silsilah Al-Kadzib (silsilah bohong).

Ibnu Abbas mengikuti Perang Hunain, Thaif, Penaklukan Makkah dan haji wada’. Ia menyaksikan penaklukan Afrika bersama Ibnu Abu as-Sarah. Perang Jamal dan Perang Shiffin bersama Ali bin Abi Thalib.

Ia wafat di Thaif pada tahun 68 H. Ibnu al-Hanafiyah ikut menshalatkanya.
Sumber : 76 Biografi Perawi Hadits
(dengan sedikit diedit)
_______________________________
WAG As Sunnah Makassar

Disalin dari : Biografi Ibnu Abbas dalam Al-Ishabah no.4772

Rabu, 14 Desember 2016

Edisi Biografi singkat Sahabat : Abdullah bin Umar


Edisi Biografi singkat Sahabat
Abdullah bin Umar

Periwayatan paling banyak berikutnya sesudah Abu Hurairah adalah Abdullah bin Umar. Ia meriwayatkan 2.630 hadits.

Abdullah adalah putra khalifah ke dua Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayyidah Hafshah Ummul Mukminin. Ia salah seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arba’ah) yang terkenal sebagai pemberi fatwa. Tiga orang lain ialah:
1. Abdullah bin Abbas,
2. Abdullah bin Amr bin al-Ash dan
3. Abdullah bin az-Zubair.

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus, Umurnya 10 tahun ketika ikut masuk bersama ayahnya. Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah. Pada saat perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang. Dan tidak mengizinkannya. Tetapi setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan, seperti perang Qadisiyah, Yarmuk, Penaklukan Afrika, Mesir dan Persia, serta penyerbuan basrah dan Madain.

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada pendapat orang lain.
Imam Malik dan az-Zuhri berkata: ” Sungguh, tak ada satupun dari urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umar”. Ia meriwayatkan hadits dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Sayyidah Aisyah, saudari kandungnya Hafshah dan Abdullah bin Mas’ud. Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali, diantaranya Sa’id bin al-Musayyab, al Hasan al Basri, Ibnu Syihab az-Zuhri, Ibnu Sirin, Nafi’, Mujahid, Thawus dan Ikrimah.

Ia wafat pada tahun 73 H. ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang kerumahnya yang lalu membunuhnya. Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak dan di rejam. Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar.

Sanad paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab (silsilah emas), yaitu Malik, dari Nafi’, dari Abdullah bin Umar.
Sedang yang paling Dlaif : Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya, dari kakeknya, dari ibnu Umar
Sumber : 76 Biografi perawi hadits
(dengan sedikit diedit)
_______________________________
#WAG AS SUNNAH MAKASSAR

Senin, 12 Desember 2016

Pertandingan Cerdas Cermat


Pertandingan Cerdas Cermat

Syarat-Syarat Mengikuti Pertandingan :
- Jawaban harus bersumber dari Al Quran atau Hadits Shahih atau Perkataan Shahabat
- Sebutkan dgn jelas ayat dan surah apa,
- jika hadits maka siapa perawi dan imam yang meriwayatkannya beserta nama kitabnya
- Jika perkataan sahabat maka sebutkan sumber kitabnya

Selamat Bertanding
Soal-soalnya sebagai berikut :

 س1:* كم مرة إحتفل النبي صلى الله عليه وسلم بيوم مولده؟
1- Berapa kali Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam merayakan hari kelahirannya ?

 س2:* من هم أشهر الصحابة الذين أقاموا الاحتفال بالمولد النبوي؟
2- Siapakah sahabat yang paling terkenal yang merayakan hari kelahirannya Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam ?

 س3:*في أي الأماكن احتفل الصحابة به؟
3- Dimanakah para sahabat merayakannya?

 س4:* ما أشهر الحلوى التي كانت تقدم في ذلك اليوم؟
4- Apa jenis makanan yang mereka (para sahabat) menyiapkannya di hari tersebut?

 س5  ماهي الأناشيد التي كانت تردد في ذلك اليوم؟
5- Nasyid apakah yang mereka lantunkan pada hari tersebut ?
_____________________________
JIKA ANDA TIDAK MENEMUKAN JAWABANNYA DAN ANDA PASTI TIDAK AKAN DAPAT JAWABANNYA, MAKA WAHAI SAUDARAKU DARI MANAKAH ASAL PERAYAAN BID'AH INI! ENGKAU PASTI TAHU JAWABANNYA


قال الشيخ العلامة صالح الفوزان -حفظه الله- :
"فإذا تسلحت بالكتاب والسنة فــأنت
لاتغلب أبداً لكن إذا لم يكن عندك علم
تذهب مع اول شبهه! "
شرح النونية (١٧٦/١)

Berkata SYAIKH SHOLEH AL FAUZAN حفظه الله تعالى :
Jika engkau senantiasa bersenjatakan (baca: berilmu ) dengan dalil Al Quran dan As Sunnah maka engkau tidak akan dikalahkan selamanya. Tapi jika engkau tidak punya ILMU ( senjata ) maka engkau akan kalah akibat syubhat ( kerancuan ) sejak awal kali.

Sumber : Syarah An Nuniyah 1/176

Panitia Pertandingan :
Al ustadz Rahmat hidayat Al Makassari hafizhahullah

Edisi Biografi singkat Shahabat : Ali bin Abi Thalib


Edisi Biografi singkat Shahabat : Ali bin Abi Thalib


Nama Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim. Abu Thalib adalah saudara kandung Abdullah bin Abdul Muththalib, ayah baginda Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_. Jadi Ali bin Abi Thalib adalah saudara sepupu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau dijuluki Abul Hasan dan Abu Turab.

Semenjak kecil beliau hidup diasuh oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, karena ayahnya terlalu banyak beban dan tugas yang sangat banyak dan juga banyak keluarga yang harus dinafkahi, sedangkan Abu Thalib hanya memiliki sedikit harta semenjak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masih anak-anak.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengasuhnya sebagai balas budi terhadap pamannya, Abu Thalib yang telah mengasuh beliau ketika beliau tidak punya bapak dan ibu serta kehilangan kakek tercintanya, Abdul Muththalib.

Ali bin Abi Thalib masuk Islam :

Mayoritas ahli sejarah Islam menganggap bahwa Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu adalah orang kedua yang masuk Islam setelah Khadijah radhiyallahu ‘anha, di mana usia beliau saat itu masih berkisar antara 10 dan 11 tahun. Ini adalah suatu kehormatan dan kemuliaan bagi beliau, di mana beliau hidup bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan terdepan memeluk Islam. Bahkan beliau adalah orang pertama yang melakukan shalat berjamaah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana ditulis oleh al-Askari (penulis kitab al-Awa`il).

Sifat fisik dan kepribadian beliau:

Beliau adalah sosok yang memiliki tubuh yang kekar dan lebar, padat berisi dengan postur tubuh yang tidak tinggi, perut besar, warna kulit sawo matang, berjenggot tebal berwarna putih seperti kapas, kedua matanya sangat tajam, murah senyum, berwajah tampan, dan memiliki gigi yang bagus, dan bila berjalan sangat cepat.

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu adalah sosok manusia yang hidup zuhud dan sederhana, memakai pakaian seadanya dan tidak terikat dengan corak atau warna tertentu. Pakaian beliau berbentuk sarung yang tersimpul di atas pusat dan menggantung sampai setengah betis, dan pada bagian atas tubuh beliau adalah rida’ (selendang) dan bahkan pakaian bagian atas beliau bertambal. Beliau juga selalu mengenakan kopiah putih buatan Mesir yang dililit dengan surban.

Ali bin Abi Thalib juga suka memasuki pasar, menyuruh para pedagang bertakwa kepada Allah dan menjual dengan cara yang ma`ruf.

Beliau menikahi Fatimah az-Zahra putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan dikarunia dua orang putra, yaitu al-Hasan dan al-Husain.

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu adalah sosok pejuang yang pemberani dan heroik, pantang mundur, tidak pernah takut mati dalam membela dan menegakkan kebenaran. Keberanian beliau dicatat di dalam sejarah, sebagai berikut:

a) Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ingin berhijrah ke Madinah pada saat rumah beliau dikepung di malam hari oleh sekelompok pemuda dari berbagai utusan kabilah Arab untuk membunuh Nabi, Nabi menyuruh Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu tidur di tempat tidur beliau shallallahu 'alaihi wa sallam dengan mengenakan selimut milik beliau. Di sini Ali bin Abi Thalib benar-benar mempertaruhkan nyawanya demi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan penuh tawakal kepada Allah Ta’ala.

Keesokan harinya, Ali disuruh menunjukkan keberadaan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, namun beliau menjawab tidak tahu, karena beliau hanya disuruh untuk tidur di tempat tidurnya. Lalu beliau disiksa dan digiring ke Masjidil Haram dan di situ beliau ditahan beberapa saat, lalu dilepas.

b) Beliau kemudian pergi berhijrah ke Madinah dengan berjalan kaki sendirian, menempuh jarak yang sangat jauh tanpa alas kaki, sehingga kedua kakinya bengkak dan penuh luka-luka setibanya di Madinah.

c) Ali bin Abi Thalib terlibat dalam semua peperangan di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, selain perang Tabuk, karena saat itu beliau ditugasi menjaga kota Madinah. Di dalam peperangan-peperangan tersebut beliau sering kali ditugasi melakukan perang tanding (duel) sebelum peperangan sesungguhnya dimulai. Dan semua musuh beliau berhasil dilumpuhkan dan tewas. Dan beliau juga menjadi pemegang panji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Keutamaan Ali bin Abi Thalib radhiayallahu ‘anhu:

Keutamaan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sangat banyak sekali. Selain yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi keutamaan dan keistimewaan beliau. Berikut ini di antaranya:

-Ali adalah manusia yang benar-benar dicintai Allah dan RasulNya.

Pada waktu perang Khaibar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bendera ini sungguh akan saya berikan kepada seseorang yang Allah memberikan kemenangan melalui dia, dia mencintai Allah dan RasulNya, dan dia dicintai Allah dan RasulNya.” Maka pada malam harinya, para sahabat ribut membicarakan siapa di antara mereka yang akan mendapat kehormatan membawa bendera tersebut. Dan keesokan harinya para sahabat datang menuju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, masing-masing berharap diserahi bendera. Namun beliau bersabda, “Mana Ali bin Abi Thalib?” Mereka menjawab, “Matanya sakit, ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah menyuruh untuk menjemputnya dan Ali pun datang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyemburkan ludahnya kepada kedua mata Ali dan mendoakannya. Dan Ali pun sembuh seakan-akan tidak pernah terkena penyakit. Lalu beliau memberikan bendera kepadanya. Ali berkata, “Ya Rasulullah, aku memerangi mereka hingga mereka menjadi seperti kita.” Beliau menjawab, “Majulah dengan tenang sampai kamu tiba di tempat mereka, kemudian ajaklah mereka masuk Islam dan sampaikan kepada mereka hak-hak Allah yang wajib mereka tunaikan. Demi Allah, sekiranya Allah memberikan hidayah kepada seorang manusia melalui dirimu, sungguh lebih baik bagimu dari pada unta-unta merah.” (HR. Muslim, no. 2406).

- Jiwa juang Ali sangat melekat di dalam kalbunya, sehingga ketika Rasulullah ingin berangkat pada perang Tabuk dan memerintah Ali agar menjaga Madinah, Ali merasa keberatan sehingga mengatakan, “Apakah engkau meninggalkan aku bersama kaum perempuan dan anak-anak ?”

Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam justru menunjukkan kedudukan Ali yang sangat tinggi seraya bersabda, “Apakah engkau tidak ridha kalau kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja tidak ada kenabian sesudahku.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

- Beliau juga adalah salah satu dari sepuluh orang yang telah mendapat “busyra biljannah” (berita gembira sebagai penghuni surga), sebagaimana dinyatakan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim di dalam al-Mustadrak.

- Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah menyatakan kepada Ali radhiyallahu ‘anhu, “bahwa tidak ada yang mencintainya kecuali seorang Mukmin dan tidak ada yang membencinya, kecuali orang munafik.” (HR. Muslim)

- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga pernah bersabda kepada Ali radhiyallahu ‘anhu,

أَنْتَ مِنِّيْ وَأَنَا مِنْكَ.

“Engkau adalah bagian dariku dan aku adalah bagian darimu.” (HR. al-Bukhari).

- Beliau juga sangat dikenal dengan kepandaian dan ketepatan dalam memecahkan berbagai masalah yang sangat rumit sekalipun, dan beliau juga seorang yang memiliki `abqariyah qadha’iyah (kejeniusan dalam pemecahan ketetapan hukum) dan dikenal sangat dalam ilmunya. (Lihat: Aqidah Ahlussunnah fi ash-Shahabah, jilid I, halaman 283).

Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah:

Ketika Ali bin Abi Thalib diangkat menjadi khalifah keempat, situasi dan suasana kota Madinah sangat mencekam, dikuasai oleh para pemberontak yang telah menodai tanah suci Madinah dengan melakukan pembunuhan secara keji terhadap Khalifah ketiga, Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu.

Ali bin Abi Thalib dalam pemerintahannya benar-benar menghadapi dilema besar yang sangat rumit, yaitu:

1) Kaum pemberontak yang jumlahnya sangat banyak dan menguasai Madinah.

2) Terbentuknya kubu penuntut penegakan hukum terhadap para pemberontak yang telah membunuh Utsman bin ‘Affan, yang kemudian melahirkan perang saudara, perang Jamal dan Shiffin.

3) Kaum Khawarij yang dahulunya adalah para pendukung dan pembela beliau kemudian berbalik memerangi beliau.

Namun dengan kearifan dan kejeniusan beliau dalam menyikapi berbagai situasi dan mengambil keputusan, beliau dapat mengakhiri pertumpahan darah itu melalui albitrasi (tahkim), sekalipun umat Islam pada saat itu masih belum bersatu secara penuh.

Abdurrahman bin Muljam, salah seorang pentolan Khawarij memendam api kebencian terhadap Ali bin Abi Thalib, karena dianggap telah menghabisi rekan-rekannya yang seakidah, yaitu kaum Khawarij di Nahrawan. Maka dari itu ia melakukan makar bersama dua orang rekannya yang lain, yaitu al-Barak bin Abdullah dan Amr bin Bakar at-Tamimi, untuk menghabisi Ali, Mu’awiyah dan Amr bin al-’Ash, karena dia anggap sebagai biang keladi pertumpahan darah.

Al-Barak dan Amr gagal membunuh Mu’awiyah dan Amr bin al-’Ash, sedangkan Ibnu Muljam berhasil mendaratkan pedangnya di kepala Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib, pada dini hari Jum’at, 17 Ramadhan, tahun 40 H. dan beliau wafat keesokan hari-nya.
Sumber : 76 Biografi Perawi Hadits
(dengan sedikit diedit)
_____________________________
#WAG As Sunnah Makassar

Kamis, 08 Desember 2016

Ta'lim rutin Makassar


"BISMILLAH"
Insya Alloh ta'ala
Hadirilah Ta'lim rutin Maghrib-isya
Waktu : Hari jum'at/malam sabtu
Tempat : MASJID BABUSSALAM. Jl.cakalang 3. Makassar.
Oleh : "USTADZ KHAIDIR"
Tema : Keutamaan Ilmu Dari kitab RIYADHUSH SHOLIHIN.

Cp..082349981945(MAS TRI ABU ZAKARIYA)

Nb. Silahkn d sebarkn melalui media apapun & ajak pula saudara2 kita yg lain
Agar mendapatkan pahala serta faedah di dalamx.

Rabu, 07 Desember 2016

JANGAN MENJADI HAATIBU LAIL


JANGAN MENJADI HAATIBU LAIL

Apa itu haatibu lail?
Berkata Al Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi hafizhahullah (pada Dauroh Mustholah Hadits membahas Kitab Al Mandzumah Al Baiquniah) yang menukil ucapan Imam Asy Syafi'i rahimahullah :
 "Perumpamaan orang yang mencari hadits tanpa sanad bagaikan pencari kayu bakar di tengah malam, bagaimana itu pencari kayu bakar di tengah malam? 
Tengah malam tidak ada penerangan, dia hanya meraba-raba saja.
Ada yang panjang-panjang, masuk. 
Dimasukkan, diikat. Ternyata yang panjang-panjang itu yang dikira kayu ternyata itu adalah ular. Sudah diikat, dinaikkan di punggungnya baru dia digigit oleh ular.
Karena itu orang yang sembarangan menyampaikan hadits tidak periksa sanadnya, itu digelari di kalangan ulama dengan nama haatibu lail - pencari kayu bakar di tengah malam
(Selesai ucapan beliau)

Pesan yg ingin disampaikan:
'Haatibu lail' dapat dimisalkan dengan sebagian ikhwah  yg banyak memasuki grup, apakah itu WA, Telegram dsb, apakah itu grup ahlus sunnah maupun grup hizbi dan berkata: "saya hanya akan mengambil yg baik-baik saja".
Kemudian copas sana copas sini, tebar sana tebar sini tanpa memperhatikan sumbernya. Dia tidak menyadari bhw yg dia ambil itu mengandung syubhat -racun yg mematikan-
Allahul musta'an
________________________
#Admin WAG As sunnah Makassar

Wanita Rajin Ibadah, Namun Sial Karena Keburukan Akhlaknya


Wanita Rajin Ibadah, Namun Sial Karena Keburukan Akhlaknya
oleh Al-Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc. hafizhahullah

Sebuah musibah yang didapatkan oleh seorang suami, ia mendapatkan wanita sial. Sang Istri rajin mengerjakan perkara-perkara sunnah yang dianjurkan oleh agama, berupa sholat tahajjud, puasa sunnah, bersedekah kepada orang-orang yang butuh dan melakukan amalan-amalan sunnah lainnya. Cuma sialnya, si istri ini suka melakukan perkara haram berupa menyakiti orang dengan lisannya, misalnya mencela orang lain, meng-ghibah-nya, mengadu domba, menyebarkan kedustaan dan gosip serta merendahkan orang lain dengan lisannya.

Abu Hurairah -radhiyallahu anhu- berkata,

قِيلَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ فُلَانَةَ تَقُومُ اللَّيْلَ وَتَصُومُ النَّهَارَ، وَتَفْعَلُ، وَتَصَدَّقُ، وَتُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لَا خَيْرَ فِيهَا هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ " قِيلَ: وَفُلَانَةُ تُصَلِّي الْمَكْتُوبَةَ، وَتَصَدَّقُ بِالْأَثْوَارِ وَلَا تُؤْذِي أَحَدًا، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " هِيَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ "

"Pernah dikatakan kepada Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-, "Wahai Rasulullah, sungguh seorang wanita bangkit di waktu malam (untuk melakukan sholat malam), berpuasa di siang hari, melakukan (hal-hal yang baik) dan bersedekah. Namun ia menyakiti para tetangga dengan lisannya". Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tak ada kebaikan padanya; ia termasuk penghuni neraka".

Mereka (para sahabat) berkata lagi, "Wanita lain hanya mengerjakan sholat wajib dan bersedekah dengan sekerat keju. Namun ia tak pernah menyakiti seorang pun". Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda, "Ia termasuk penghuni surga". [HR. Al-Bukhoriy dalamAl-Adab Al-Mufrod (no. 119), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok(4/166), Ibnu Hibban dalamShohih-nya (2054) dan Ahmad dalam Al-Musnad (2/440). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (190)]

Wanita sial ini menyangka bahwa dengan melakukan amalan-amalan yang banyak, maka hal itu akan menyelamatkan dirinya. Ia berbangga dengan amalan-amalan sunnah, namun ia melalaikan kewajiban lain yang jauh lebih besar ganjarannya dibandingkan amalan-amalan sunnah yang ia lazimi.

Kewajiban apakah itu?Kewajiban menjaga lisan dari merusak kehormatan kaum muslimin. Apalah gunanya amalan-amalan yang banyak. Namun dihancurkan oleh pelakunya dengan dosa-dosa yang seharusnya ia tinggalkan.

Kebiasaan buruk seperti ini banyak menjangkiti kaum wanita dan kaum lelaki di zaman ini. Mereka tidak lagi memperhatikan kehormatan saudara-saudaranya, bahkan guru dan ustadznya, tanpa alasan yang dibenarkan oleh agama. Tiada hari baginya, kecuali ia kotori dengan menghina, meng-ghibah, merendahkan orang lain atau mengadu domba saudara-saudaranya yang muslim. Ia lebih tertipu lagi dengan amalan dan ketaatan yang ia kerjakan dengan berbagai macamnya sehingga ia menyangka dirinya akan menjadi penduduk surga atau kadang hal-hal itu membuatnya lupa terhadap kebiasaan-kebiasaan buruknya.

Saat mengomentari sabda Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- yang berbunyi, "Ia (wanita itu) termasuk penghuni neraka", Al-Imam Ali bin Sulthon Al-Qoriy -rahimahullah- berkata menjelaskan sebabnya wanita itu masuk neraka,"Karena ia (wanita itu) melakukan perkara-perkara sunnah yang boleh ditinggalkan dan memberikan gangguan yang diharamkan dalam syariat. Dalam perkara semisal ini, banyak dari kalangan manusia yang terjerumus ke dalamnya sampai pun ketika mereka masuk ke Baitullah yang mulia dan menyentuh rukun yang mulia (yakni, Hajar Aswad). Termasuk dalam perkara ini, sepak terjang para pemerintah yang zhalim berupa mengumpulkan harta haram, lalu menyalurkannya dalam pembangunan masjid-masjid, sekolah-sekolah dan memberi makan (kepada orang lain)". [Lihat Mirqoh Al-Mafaatih Syarh Misykah Al-Mashobih(14/284)]

Golongan manusia semacam ini banyak bertebaran di muka bumi. Lihatlah para pemusik yang rajin mengumpulkan dana-dana sosial lewat aksi panggung dan konser mereka dalam rangka kegiatan sosial, untuk membantu masyarakat yang mengalami masalah atau musibah, seperti rakyat kelaparan, orang yang terjangkiti AIDS dan penyakit kelamin lainnya, para yatim di panti-panti asuhan atau para orang tua jompo di panti-panti mereka, atau yang lainnya. Kadang juga mereka kumpulkan untuk membantu pemerintah dengan dana-dana itu demi menyukseskan gerakan reboisasi dan Go Green.

Para pekerja riba dan rentenir di bank-bank dan lembaga lain yang kelihatannya membantu masyarakat dengan berbagai macam jenis pinjaman dana. Namun mereka hakikatnya adalah orang-orang rakus yang telah melakukan perbuatan haram berupa riba!! Dengan usaha haram mereka, manusia dizhalimi. Mereka ibaratnya lintah yang mengisap darah manusia, sehingga mereka pun dikenal "Lintah Darat". Bagaimana tidak dinamai demikian?! Mereka memberi sedikit, namun "mengisap"(memungut) bunga yang hakikatnya riba yang mencekik dan menyiksa. kelihatannya membantu, namun hakikatnya menyiksa si peminjam.

Para pemakan riba ini juga sering memukau masyarakat dengan segala iming-iming bonus. Belum lagi mereka juga aktif membantu lembaga-lembaga sosial. Hal ini pun menipu mereka sampai mereka lupa bahwa pekerjaan haramnya itu adalah pekerjaan tercela di sisi Allah -Azza wa Jalla-.

Mereka menyibukkan diri dengan amalan sunnah, namun di sisi lain ia melakukan dosa yang wajib ditinggalkan. Akhirnya, ibarat "gali lubang, tutup lubang".

Wanita yang kedua yang disebutkan di dalam hadits ini adalah wanita yang tidak terlalu banyak memiliki amalan-amalan sunnah. Kalaupun ada, yah tidak sebanyak dan tidak sesering yang dilakukan oleh wanita sial sebelumnya. Yang terpenting baginya, ia melakukan kewajiban-kewajiban agamanya dan menjauhi hal-hal yang dinilai buruk oleh agamanya. Sambil berusaha melakukan hal-hal sunnah yang dianjurkan dalam agama, sesuai dengan kemampuannya. Ia tidak bangga dan tertipu dengan banyaknya amalan.

Syaikh Athiyyah Shokhr Al-Mishriy -rahimahullah- berkata,"Sholat yang sempurna lagi khusyu' akan menjauhkan manusia (pelakunya) dari melakukan perkara yang mungkar dan perbuatan-perbuatan yang keji, sama saja apakah hal itu antara dia dengan dirinya atau antara ia dengan manusia". [Lihat Fataawa Al-Azhar (9/175)]

Berbeda dengan wanita sial dalam hadits itu, ia bangga dengan amalannya yang banyak, sehingga "boleh jadi Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- mengancamnya demikian karena beliau mengetahui bahwa si wanita itu menyakiti tetangga-tetanganya, karena ia berbangga dengan amalannya berupa puasa di siang hari dan bangun sholat malam. Ia hanya menyakiti para tetangganya, karena merendahkan mereka dan menganggapnya hina serta menganggap mereka secara sepele, akibat melihat kelebihan dirinya atas mereka. Akhirnya, hal itu pun menyebabkan ia berhak mendapatkan neraka".[Lihat Bahr Al-Fawa'id (1/157) oleh Abu Bakr Al-Kalabadziy]

Para pembaca yang budiman, ketahuilah bahwa orang-orang yang suka menyakiti orang dengan lisannya, bukan cuma siksaan di neraka ia rasakan,bahkan di alam kubur pun ia akan diberi siksaan.

Ibnu Abbas -radhiyallahu 'anhuma- berkata,

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مََّر بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ: إِنَّهُمَا يُعّذَّبَانِ وَمَا يَعَذَّبَانِ فِيْ كَبِيْرٍ, بَلَى إِنَّهُ كَبِيْرٌ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَمْشِيْ بِالنَّمِيْمَةِ, وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِه

"Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam- pernah melewati dua kubur seraya bersabda, "Sesungguhnya kedua (penghuni)nya disiksa, sedang ia tak disiksa karena perkara besar (menurut sangkaanya, pen). Bahkan itu (sebenarnya) adalah perkara besar. Adapun salah satu diantaranya, ia melakukan adu domba. Adapun yang kedua, ia tidak berlindung dari (percikan) kencingnya". [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (216), dan Muslim dalamShohih-nya (111), Abu Dawud dalam As-Sunan (20), An-Nasa'iy As-Sunan (2069), dan Ibnu Majah As-Sunan (347)]

Al-Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah

Edisi Biografi singkat Shahabat : Utsman bin ‘Affan


Edisi Biografi singkat Shahabat
Utsman bin ‘Affan

Nama lengkapnya adalah ‘Utsman bin Affan bin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al Umawy al Qurasy, pada masa Jahiliyah ia dipanggil dengan Abu ‘Amr dan pada masa Islam nama julukannya (kunyah) adalah *Abu ‘Abdillah*. Dan juga ia digelari dengan sebutan “Dzunnuraini”, dikarenakan beliau menikahi dua puteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Ibunya bernama Arwa’ bin Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin ‘Abdi Syams yang kemudian menganut Islam yang baik dan teguh.

Keutamaannya

Imam Muslim telah meriwayatkan dari ‘Aisyah, seraya berkata,” Pada suatu hari Rasulullah sedang duduk dimana paha beliau terbuka, maka Abu Bakar meminta izin kepada beliau untuk menutupinya dan beliau mengizinkannya, lalu paha beliau tetap dalam keadaan semula (terbuka). Kemudian Umar minta izin untuk menutupinya dan beliau mengizinkannnya, lalu paha beliau tetap dalam keadaan semula (terbuka), ketika Utsman meminta izin kepada beliau, maka beliau melepaskan pakaiannya (untuk menutupi paha terbuka). Ketika mereka telah pergi, maka aku (Aisyah) bertanya,”Wahai Rasulullah, Abu Bakar dan Umar telah meminta izin kepadamu untuk menutupinya dan engkau mengizinkan keduanya, tetapi engkau tetap berada dalam keadaan semula (membiarkan pahamu terbuka), sedangkan ketika Utsman meminta izin kepadamu, maka engkau melepaskan pakaianmu (dipakai untuk menutupinya). Maka Rasulullah menjawab,” Wahai Aisyah, Bagaimana aku tidak merasa malu dari seseorang yang malaikat saja merasa malu kepadanya”.

Ibnu ‘Asakir dan yang lainnya menjelaskan dalam kitab “Fadhail ash Shahabah” bahwa Ali bin Abi Thalib ditanya tentang Utsman, maka beliau menjawab,” Utsman itu seorang yang memiliki kedudukan yang terhormat yang dipanggil dengan Dzunnuraini, dimana Rasulullah menikahkannya dengan kedua putrinya*

Perjalanan hidupnya

Perjalanan hidupnya yang tidak pernah terlupakan dalam sejarah umat islam adalah beliau membukukan Al-Qura’an dalam satu versi bacaan dan membuat beberapa salinannya yang dikirim kebeberapa negeri negeri Islam. Serta memerintahkan umat Islam agar berpatokan kepadanya dan memusnahkan mushaf yang dianggap bertentangan dengan salinan tersebut. Atas Izin Allah _Subhanahu wa ta’ala_, melalui tindakan beliau ini umat Islam dapat memelihara ke autentikan Al-Qur’an sampai sekarang ini. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala membalasnya dengan balasan yang terbaik.

Diriwayatkan dari oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab Musnadnya dari yunus bahwa ketika al Hasan ditanya tentang orang yang beristirahat pada waktu tengah hari di masjid ?. maka ia menjawab, ”Aku melihat Utsman bin Affan beristirahat di masjid, padahal beliau sebagai Khalifah, dan ketika ia berdiri nampak sekali bekas kerikil pada bagian rusuknya, sehingga kami berkata,” Ini amirul mukminin, Ini amirul mukminin..”

Diriwayatkan oleh Abu Na’im dalam kitabnya “Hulyah al Auliyah” dari Ibnu Sirin bahwa ketika Utsman terbunuh, maka isteri beliau berkata,” Mereka telah tega membunuhnya, padahal mereka telah menghidupkan seluruh malam dengan Al-Quran”.

Ibnu Abi Hatim telah meriwayatkan dari Abdullah bin Umar, seraya ia berkata dengan firman Allah _subhanhu wa ta'ala_ :


أَمَّنْ هُوَ قٰنِتٌ ءَانَآءَ الَّيْلِ سَاجِدًا وَقَآئِمًا يَحْذَرُ الْءَاخِرَةَ وَيَرْجُوا رَحْمَةَ رَبِّهِۦ  ۗ  قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ  ۗ  إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُوا الْأَلْبٰبِ

"(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran."
(QS. Az-Zumar: Ayat 9)
yang dimaksud adalah Utsman bin Affan.

Wafatnya

Ia wafat pada tahun 35 H pada pertengahan tasyriq tanggal 12 Dzul Hijjah, dalam usia 80 tahun lebih, dibunuh oleh kaum pemberontak (Khawarij).

Sumber: 76 Biografi Perawi Hadits
(dengan sedikit diedit sibgkatan dan penambahan matan al quran)
______________________________
#WAG As Sunnah Makassar

Selasa, 06 Desember 2016

Jadwal Kajian As-Sunnah


SENIN
1A. Materi: Kitab Taisîrul Karîmir Rahmân Fî Tafsîr Kalâmil Mannân Karya Syaikh Abdurrahman As’ Si’dy rahimahullâh
Pemateri: Oleh Ustadz Khaidir Muhammad Sunusi
Tempat: Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Waktu: Ba’da Zhuhur-Selesai
Kontak Informasi: +6285242520272 (Siraj), +6285399090004 (Burhanuddin)
2A. Kitab Shahîh Al-Bukhâry Karya Imam Al-Bukhâry rahimahullâh
Oleh Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Ashar-Selesai
3A. Kitabut Tauhid Karya Syaikh Shalih Al-Fauzân hafizhahullâh
Oleh Ustadz Nashrul Haq
Di Mushalla Istiqomah Fakultas MIPA Unhas
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10
Ba’da Ashar – Selesai
+6285299100688 (Rafi)
4A. Kitab Bulûghul Marâm Min Adillatil Ahkâm karya Ibnu Hajar Al-Asqalâny rahimahullâh
Oleh Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Mahrib-Isya
5A. Kitab Riyâdhush Shâlihîn Karya Imam An-Nawawy rahimahullâh
Oleh Ustadz Luqman Jamal, Lc.
Di Rumah Sdr. Iwan, Jl. Dg. Regge Rappokalling
(Belakang SD Inpres Rappokalling)
Ba’da Mahrib-Isya
+6285343610398 (Iwan)
6A. Kitab At-Targhib wat Tarhib Karya Al-Hafizh Al-Mundziriy rahimahullâh
Oleh Ustadz Abdul Qodir, Lc.
Di Rumah Sdr. Iwan
Ba’da Maghrib-Isya

SELASA
1B. Kitab Taisîrul Karîmir Rahmân Fî Tafsîr Kalâmil Mannân Karya Syaikh Abdurrahman As’ Si’dy rahimahullâh
Oleh Ustadz Khaidir Muhammad Sunusi
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Zhuhur-Selesai
2B. Kitab Shahîh Al-Bukhâry Karya Imam Al-Bukhâry rahimahullâh
Oleh Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Ashar-Selesai
3B. Kitab Mukhtashar Minhajul Qâshidîn Karya Ibnu Qudâmah Al-Maqdisiy rahimahullâh
Oleh Ustadz Mustamin Musaruddin, Lc.
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Maghrib-Isya
4B. Kitab Ad-Dâ` Wad Dawâ` Karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullâh
Oleh Ustadz Khaidir Muhammad Sunusi
Di Masjid Nurul Bahri, Jl. Galangan Kapal.
Ba’da Maghrib-Isya
5B. Kitab Riyâdhush Shâlihîn Karya Imam An-Nawawy rahimahullâh
Oleh Ustadz Luqman Jamal, Lc.
Di Masjid Babul Muttaqin
Dampang Bira (Kompleks Tritura) Antang
Ba’da Maghrib-Isya
+6282110744867 (Abdurrahman), +6285399899823 (Imran)

RABU
1C. Kitab Taisîrul Karîmir Rahmân Fî Tafsîr Kalâmil Mannân Karya Syaikh Abdurrahman As’ Si’dy rahimahullâh
Oleh Ustadz Khaidir Muhammad Sunusi
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Zhuhur-Selesai
2C. Kitab Shahîh Al-Bukhâry Karya Imam Al-Bukhâry rahimahullâh
Oleh Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Ashar-Selesai
3C. Tafsir Al-Qur`anul Karim
Oleh Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Mahrib-Isya
4C. Kitab Riyâdhush Shâlihîn Karya Imam An-Nawawy rahimahullâh
Oleh Ustadz Abdul Qodir, Lc.
Di Masjid Nurul Hidayah
Bontoramba, Jl. Perintis Kemerdekaan 16 Km. 12 Tamalanrea
Ba’da Maghrib-Isya
+6285242471133 (Aras)
5C. Syarh Al-Ushul Ats-Tsalatsah
Oleh Ustadz Abu Ubaidillah Al-Atsary
Di Masjid Baitul Karim, Jl. Lasinrang
Ba’da Maghrib – Selesai
+6282394741414 (Ilham)
6C. Tafsir Al-Qur'an
Oleh Ustadz Abdul Malik
Di Mushallah Royal Apartemen Panakukang Lantai Dasar
Ba'da Magrib- Selesai
Kontak: 085216090909/Abu Muhammad

KAMIS
1D. Kitab Taisîrul Karîmir Rahmân Fî Tafsîr Kalâmil Mannân Karya Syaikh Abdurrahman As’ Si’dy rahimahullâh
Oleh Ustadz Khaidir Muhammad Sunusi
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Zhuhur-Selesai
2D. Kitab Shahîh Al-Bukhâry Karya Imam Al-Bukhâry rahimahullâh
Oleh Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Ashar-Selesai
3D. Kitab Al-Adabul Mufrad Karya Imam Al-Bukhâry rahimahullâh
Oleh Ustadz Mustamin Musaruddin, Lc.
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Maghrib-Isya
4D. Kitab Al-Kabâ`ir Karya Ibnul Jauzy rahimahullâh
Oleh Ustadz Abdul Qodir, Lc.
Di Rumah Sdr. Iwan, Jl. Dg. Regge Rappokalling
(Belakang SD Inpres Rappokalling)
Ba’da Mahrib-Isya
5D. Tafsir Al-Qur`an Al-Karim
Oleh Ustadz Sanusi Daris
Di Masjid Luqmanul Hakim
Jl. Waduk Tunggu Pampang
Ba’da Maghrib-Isya
+6282110744867 (Abdurrahman), +6285399899823 (Imran)
6D. Kitab Fiqh Muslimah Karya Abul Malik Kamal As-Sayyid Salim hafizhahullâh
Oleh Ustadz Nashrul Haq
Di Rumah Ummu Nahda, Komp. Pemda, Jl. Beringin No. 6 Toddopuli VI
Ba’da Ashar – Selesai
*Khusus Muslimah
7D. Taisirul Allam Syarh Umdah
Oleh Ustadz Abu Ubaidillah Al-Atsary
Di Masjid Nurul Jamil, BTP. Blok A/a
Ba’da Maghrib – Selesai
8D. Kajian Rutin
Oleh Ustadz Abdul Malik
Di Masjid Nurul Alam Nur Komp. Lili
Panakukang
Ba'da Magrib - Selesai
Kontak : 085216090909 (Abu Muhammad)

JUM’AT
1E. Kitab Ar-Rahîq Al-Makhtûm Karya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury rahimahullâh
Oleh Ustadz Mustamin Musaruddin, Lc.
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Maghrib-Isya
2E. Tafsir Surah Yusuf
Oleh Ustadz Khaidir Muhammad Sunusi
Di Masjid Babus Salam, Jl. Cakalang III
Ba’da Magrib-Isya
3E. Kitab Mukhtashar Minhajil Qashidin Karya Imam Ibnu Qudamah rahimahullâh
Oleh Ustadz Abdul Qodir, Lc.
Di Masjid Luqmanul Hakim
Jl. Waduk Tunggu Pampang
Ba’da Maghrib-Isya

SABTU
1F. Kitab Taisîrul Karîmir Rahmân Fî Tafsîr Kalâmil Mannân Karya Syaikh Abdurrahman As’ Si’dy rahimahullâh
Oleh Ustadz Khaidir Muhammad Sunusi
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Zhuhur-Selesai
2F. Kitab Shahîh Al-Bukhâry Karya Imam Al-Bukhâry rahimahullâh
Oleh Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Ashar-Selesai
3F. Kitab Mukhtashar Minhajul Qâshidîn Karya Ibnu Qudâmah Al-Maqdisiy rahimahullâh
Oleh Ustadz Mustamin Musaruddin, Lc.
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Maghrib-Isya
4F. Pembahasan pembelaan terhadap Hak-Hak Perempuan
Oleh Ustadz Sanusi Daris
Di Rumah Sdr. Iwan, Jl. Dg. Regge Rappokalling
(Belakang SD Inpres Rappokalling)
Ba’da Maghrib-Isya
5F. Kitab Jâmi’ Li’ibâdatillâhi Wahdah
Oleh Ustadz Abdul Malik/Ustadz Abdullah Sahl
Di Masjid Luqmanul Hakim
Jl. Waduk Tunggu Pampang
Ba’da Maghrib-Isya
6F. Tafsir Kalimir Rahman
Oleh Ustadz Abu Ubaidillah Al-Atsary
Di Masjid Babul Khair, Jl. Panampu
Ba’da Maghrib – Selesai
7F. Kajian Pekanan (Judul Tentatif)
Oleh Ustadz Abdul Malik
Perumahan Jl. Boulevard F31 No. 12 Panakukang (Samping Hotel Remcy)
Mulai Pukul10.00-Dzuhur
Kontak: 085216090909 (Abu Muhammad)

AHAD
1G. Kitab Taisîrul Karîmir Rahmân Fî Tafsîr Kalâmil Mannân Karya Syaikh Abdurrahman As’ Si’dy rahimahullâh
Oleh Ustadz Khaidir Muhammad Sunusi
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Zhuhur-Selesai
2G. Pembahasan Adab-Adab dalam Rumah Tangga
Oleh Ustadz Sanusi Daris
Di Masjid Luqmanul Hakim
Jl. Waduk Tunggu Pampang
Pukul 13.30 WITA-Selesai
3G. Kitab Shahîh Al-Bukhâry Karya Imam Al-Bukhâry rahimahullâh
Oleh Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Ashar-Selesai
4G. Pembahasan Kitâbut Tauhîd Karya Syaikh Muhammad At-Tamimy rahimahullâh
Ustadz Mustamin Musaruddin, Lc.
Di Masjid As-Sunnah, Jl. Baji Rupa No. 8
Ba’da Maghrib-Isya
5G. Sirah Para Nabi dan Adab-Adab Syar’iyyah
Oleh Ustadz Sanusi Daris
Di Rumah Sdr. Ilham Abu Athiyyah, Jl. Rahmatullah IV, Kassi Utara
(Sekitar Kantor Lurah Tamangapa, Antang)
Pukul 13.30 WITA-Selesai
6G. Fiqh Islam Manhaj As-Salikin
Oleh Ustadz Abu Ubaidillah Al-Atsary
Di Masjid Nurul Bahri, Jl. Galangan Kapal

Saluran 1 Radio An-Nashihah

Saluran 2 Radio An-Nashihah

Terbaru

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Berlangganan

Sign Up in Seconds

Dapatkan Artikel Terbaru Kami Melalui Email.

Powered By : Al-Haudh

Facebook

Youtube

 
//