Rabu, 07 Desember 2016

Wanita Rajin Ibadah, Namun Sial Karena Keburukan Akhlaknya


Wanita Rajin Ibadah, Namun Sial Karena Keburukan Akhlaknya
oleh Al-Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc. hafizhahullah

Sebuah musibah yang didapatkan oleh seorang suami, ia mendapatkan wanita sial. Sang Istri rajin mengerjakan perkara-perkara sunnah yang dianjurkan oleh agama, berupa sholat tahajjud, puasa sunnah, bersedekah kepada orang-orang yang butuh dan melakukan amalan-amalan sunnah lainnya. Cuma sialnya, si istri ini suka melakukan perkara haram berupa menyakiti orang dengan lisannya, misalnya mencela orang lain, meng-ghibah-nya, mengadu domba, menyebarkan kedustaan dan gosip serta merendahkan orang lain dengan lisannya.

Abu Hurairah -radhiyallahu anhu- berkata,

قِيلَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ فُلَانَةَ تَقُومُ اللَّيْلَ وَتَصُومُ النَّهَارَ، وَتَفْعَلُ، وَتَصَدَّقُ، وَتُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لَا خَيْرَ فِيهَا هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ " قِيلَ: وَفُلَانَةُ تُصَلِّي الْمَكْتُوبَةَ، وَتَصَدَّقُ بِالْأَثْوَارِ وَلَا تُؤْذِي أَحَدًا، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " هِيَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ "

"Pernah dikatakan kepada Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-, "Wahai Rasulullah, sungguh seorang wanita bangkit di waktu malam (untuk melakukan sholat malam), berpuasa di siang hari, melakukan (hal-hal yang baik) dan bersedekah. Namun ia menyakiti para tetangga dengan lisannya". Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tak ada kebaikan padanya; ia termasuk penghuni neraka".

Mereka (para sahabat) berkata lagi, "Wanita lain hanya mengerjakan sholat wajib dan bersedekah dengan sekerat keju. Namun ia tak pernah menyakiti seorang pun". Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda, "Ia termasuk penghuni surga". [HR. Al-Bukhoriy dalamAl-Adab Al-Mufrod (no. 119), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok(4/166), Ibnu Hibban dalamShohih-nya (2054) dan Ahmad dalam Al-Musnad (2/440). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (190)]

Wanita sial ini menyangka bahwa dengan melakukan amalan-amalan yang banyak, maka hal itu akan menyelamatkan dirinya. Ia berbangga dengan amalan-amalan sunnah, namun ia melalaikan kewajiban lain yang jauh lebih besar ganjarannya dibandingkan amalan-amalan sunnah yang ia lazimi.

Kewajiban apakah itu?Kewajiban menjaga lisan dari merusak kehormatan kaum muslimin. Apalah gunanya amalan-amalan yang banyak. Namun dihancurkan oleh pelakunya dengan dosa-dosa yang seharusnya ia tinggalkan.

Kebiasaan buruk seperti ini banyak menjangkiti kaum wanita dan kaum lelaki di zaman ini. Mereka tidak lagi memperhatikan kehormatan saudara-saudaranya, bahkan guru dan ustadznya, tanpa alasan yang dibenarkan oleh agama. Tiada hari baginya, kecuali ia kotori dengan menghina, meng-ghibah, merendahkan orang lain atau mengadu domba saudara-saudaranya yang muslim. Ia lebih tertipu lagi dengan amalan dan ketaatan yang ia kerjakan dengan berbagai macamnya sehingga ia menyangka dirinya akan menjadi penduduk surga atau kadang hal-hal itu membuatnya lupa terhadap kebiasaan-kebiasaan buruknya.

Saat mengomentari sabda Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- yang berbunyi, "Ia (wanita itu) termasuk penghuni neraka", Al-Imam Ali bin Sulthon Al-Qoriy -rahimahullah- berkata menjelaskan sebabnya wanita itu masuk neraka,"Karena ia (wanita itu) melakukan perkara-perkara sunnah yang boleh ditinggalkan dan memberikan gangguan yang diharamkan dalam syariat. Dalam perkara semisal ini, banyak dari kalangan manusia yang terjerumus ke dalamnya sampai pun ketika mereka masuk ke Baitullah yang mulia dan menyentuh rukun yang mulia (yakni, Hajar Aswad). Termasuk dalam perkara ini, sepak terjang para pemerintah yang zhalim berupa mengumpulkan harta haram, lalu menyalurkannya dalam pembangunan masjid-masjid, sekolah-sekolah dan memberi makan (kepada orang lain)". [Lihat Mirqoh Al-Mafaatih Syarh Misykah Al-Mashobih(14/284)]

Golongan manusia semacam ini banyak bertebaran di muka bumi. Lihatlah para pemusik yang rajin mengumpulkan dana-dana sosial lewat aksi panggung dan konser mereka dalam rangka kegiatan sosial, untuk membantu masyarakat yang mengalami masalah atau musibah, seperti rakyat kelaparan, orang yang terjangkiti AIDS dan penyakit kelamin lainnya, para yatim di panti-panti asuhan atau para orang tua jompo di panti-panti mereka, atau yang lainnya. Kadang juga mereka kumpulkan untuk membantu pemerintah dengan dana-dana itu demi menyukseskan gerakan reboisasi dan Go Green.

Para pekerja riba dan rentenir di bank-bank dan lembaga lain yang kelihatannya membantu masyarakat dengan berbagai macam jenis pinjaman dana. Namun mereka hakikatnya adalah orang-orang rakus yang telah melakukan perbuatan haram berupa riba!! Dengan usaha haram mereka, manusia dizhalimi. Mereka ibaratnya lintah yang mengisap darah manusia, sehingga mereka pun dikenal "Lintah Darat". Bagaimana tidak dinamai demikian?! Mereka memberi sedikit, namun "mengisap"(memungut) bunga yang hakikatnya riba yang mencekik dan menyiksa. kelihatannya membantu, namun hakikatnya menyiksa si peminjam.

Para pemakan riba ini juga sering memukau masyarakat dengan segala iming-iming bonus. Belum lagi mereka juga aktif membantu lembaga-lembaga sosial. Hal ini pun menipu mereka sampai mereka lupa bahwa pekerjaan haramnya itu adalah pekerjaan tercela di sisi Allah -Azza wa Jalla-.

Mereka menyibukkan diri dengan amalan sunnah, namun di sisi lain ia melakukan dosa yang wajib ditinggalkan. Akhirnya, ibarat "gali lubang, tutup lubang".

Wanita yang kedua yang disebutkan di dalam hadits ini adalah wanita yang tidak terlalu banyak memiliki amalan-amalan sunnah. Kalaupun ada, yah tidak sebanyak dan tidak sesering yang dilakukan oleh wanita sial sebelumnya. Yang terpenting baginya, ia melakukan kewajiban-kewajiban agamanya dan menjauhi hal-hal yang dinilai buruk oleh agamanya. Sambil berusaha melakukan hal-hal sunnah yang dianjurkan dalam agama, sesuai dengan kemampuannya. Ia tidak bangga dan tertipu dengan banyaknya amalan.

Syaikh Athiyyah Shokhr Al-Mishriy -rahimahullah- berkata,"Sholat yang sempurna lagi khusyu' akan menjauhkan manusia (pelakunya) dari melakukan perkara yang mungkar dan perbuatan-perbuatan yang keji, sama saja apakah hal itu antara dia dengan dirinya atau antara ia dengan manusia". [Lihat Fataawa Al-Azhar (9/175)]

Berbeda dengan wanita sial dalam hadits itu, ia bangga dengan amalannya yang banyak, sehingga "boleh jadi Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- mengancamnya demikian karena beliau mengetahui bahwa si wanita itu menyakiti tetangga-tetanganya, karena ia berbangga dengan amalannya berupa puasa di siang hari dan bangun sholat malam. Ia hanya menyakiti para tetangganya, karena merendahkan mereka dan menganggapnya hina serta menganggap mereka secara sepele, akibat melihat kelebihan dirinya atas mereka. Akhirnya, hal itu pun menyebabkan ia berhak mendapatkan neraka".[Lihat Bahr Al-Fawa'id (1/157) oleh Abu Bakr Al-Kalabadziy]

Para pembaca yang budiman, ketahuilah bahwa orang-orang yang suka menyakiti orang dengan lisannya, bukan cuma siksaan di neraka ia rasakan,bahkan di alam kubur pun ia akan diberi siksaan.

Ibnu Abbas -radhiyallahu 'anhuma- berkata,

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مََّر بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ: إِنَّهُمَا يُعّذَّبَانِ وَمَا يَعَذَّبَانِ فِيْ كَبِيْرٍ, بَلَى إِنَّهُ كَبِيْرٌ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَمْشِيْ بِالنَّمِيْمَةِ, وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِه

"Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam- pernah melewati dua kubur seraya bersabda, "Sesungguhnya kedua (penghuni)nya disiksa, sedang ia tak disiksa karena perkara besar (menurut sangkaanya, pen). Bahkan itu (sebenarnya) adalah perkara besar. Adapun salah satu diantaranya, ia melakukan adu domba. Adapun yang kedua, ia tidak berlindung dari (percikan) kencingnya". [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (216), dan Muslim dalamShohih-nya (111), Abu Dawud dalam As-Sunan (20), An-Nasa'iy As-Sunan (2069), dan Ibnu Majah As-Sunan (347)]

Al-Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah

0 komentar:

Posting Komentar

Saluran 1 Radio An-Nashihah

Saluran 2 Radio An-Nashihah

Terbaru

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Berlangganan

Sign Up in Seconds

Dapatkan Artikel Terbaru Kami Melalui Email.

Powered By : Al-Haudh

Facebook

Youtube

 
//