Rabu, 15 November 2017

SHOLAT SHUBUH DAN ASHAR SAJA PASTI MASUK SURGA?


SHOLAT SHUBUH DAN ASHAR SAJA PASTI MASUK SURGA?
Dari 'Imarah bin Ru'abiah rodiallahu anha. Ia berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu  alaihi  wa  sallam   bersabda "tidak akan masuk neraka seseorang yang sholat sebelum  terbit matahari dan sebelum terbenamnya" HR Muslim, Ahmad dan Abu Dawud.
1. Apakah hadits ini shahih?
2. Kalau shahih. Bagaimana penjelasan hadits ini terkait orang yang hanya melakukan sholat di dua waktu itu saja, tidak sholat di lain waktu dan juga perilaku orang yang menyimpang sunnah..
➖➖➖
JAWABAN
Redaksinya dalam lafazh muslim

لن يلج النار أحد صلى قبل طلوع الشمس وقبل غروبها

Tidak akan tersentuh api neraka seseorang yang melakukan shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya. 
Hadits tersebut shahih. 
Dan yang dimaksud adalah SHOLAT SHUBUH dan SHOLAT ASHAR.
Penjelasan hadits :
Frase لن يلج النار (tidak akan tersentuh neraka), maksudnya adalah

لن يدخل النار أصلاً

Tidak akan masuk neraka secara asal

وقيل لن يدخلها دخولاً مؤبداً.

Ada juga yg berpendapat  tidak masuk neraka secara abadi/kekal.
Kenapa hanya 2 sholat yang disebutkan? 
Yaitu shubuh dan ashar?
Para ulama menjelaskan

أن من حافظ على الفجر وهي وقت لذة نوم، وعلى العصر وهي وقت نوم أو شغل كان لما سواهما أشد محافظة، وإذا حافظ على الصلوات الخمس منعته عن الفحشاء والمنكر، وبذلك تكفر صلاته سيئاته فيدخل الجنة وينجو من النار.

Bahwa orang yang menjaga waktu sholat shubuh karena waktu tsb adalah waktu enak-enaknya tidur, sedangkan waktu ashar itu bisa jadi waktu tidur atau waktu asyik sibuk bekerja, dan dua waktu inilah yang paling berat untuk dijaga (sehingga org yang bisa menjaga 2 waktu ini, tidak akan terluput dari waktu sholat lainnya). Dan apabila seseorang telah menjaga sholat 5 waktunya, maka akan mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar. Dengan demikian sholatnya tersebut telah menggugurkan dosanya, memasukkannya ke surga dan menyelamatkannya dari neraka.
❌ Bukan artinya hadits ini bermakna bahwa hanya dengan menjaga sholat shubuh dan ashar saja tidak akan masuk neraka.
❗ Ini pemahaman yang keliru. Sebab kita tidak boleh mengambil satu dalil dan menelantarkan dalil-dalil lainnya yang menjelaskan kewajiban shalat 5 waktu.
❗Ini pemahaman sesat dan malah mendekonstruksi Islam itu sendiri. Mengambil sebagian dan meninggalkan sebagian, seperti orang Yahudi dan Syiah Rafidhah.
❗Selain itu, juga sholatnya haruslah dengan cara mengikuti cara sholat Nabi, bukan dilakukan dengan cara inovasi dan semisalnya, yang merupakan bid'ah dan menyimpang dari sunnah.
✅ Karena itu, hadits ini adalah TARGHIB (dorongan/anjuran kuat) agar kita menjaga sholat 5 waktu, terutama di waktu yang berat, yaitu waktu subuh dan ashar.
Jika waktu yang berat saja bisa kita kerjakan, apalagi waktu lainnya...
Wallahu a'lam.
✏️ Al-Ustâdz Abu Salma, Muhammad bin Burhan bin Yusuf

MEMEJAMKAN MATA DALAM SHALAT BUKAN TERMASUK SUNNAH NABI


MEMEJAMKAN MATA DALAM SHALAT BUKAN TERMASUK SUNNAH NABI

✍ Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata:

ولم يكن من هديه ﷺ تغميض عينيه في الصلاة.
"Bukan termasuk petunjuk beliau (Nabi) shallallahu alaihi was sallam memejamkan mata ketika shalat."

Zaadul Ma'ad, jilid 1 hlm. 294

Sumber || https://twitter.com/Arafatbinhassan/status/809522967046750208

HAKEKAT ORANG YANG BERAKAL

✍Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berkata:

اﻟﻌﺎﻗﻞ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺤﺮﻣﻪ ﻧﺼﻴﺒﻪ ﻣﻦ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺣﻈﻪ ﻣﻦ اﻵﺧﺮﺓ.
"Orang yang berakal adalah orang yang bagian yang dia dapatkah di dunia tidak menghalangi dirinya dari mendapatkan kebahagiaan di akhirat."

Bahjatul Majalis, hlm. 117

Sumber || WhatsApp Salafy Indonesia

SHOLAWAT SEBELUM ADZAN


PERTANYAAN
Pertanyaan ustadz, apakah shalawat yg diputar di mesjid-mesjid ketika mau masuk waktu sholat itu ada dalilnya?
Dan apakah makna  di dalam shalawat itu benar?
Karena ana sering dtg ke mesjid lebih awal dari orang-orang dan ana dipertanyakan karna tidak memutar kaset di mesjid.

JAWABAN
Shalawat yang diputar tersebut awal munculnya hanyalah untuk diputar di subuh hari, lalu hingga saat ini lebih meluas sehingga setiap waktu shalat. Shalawat yang dikenal dengan *shalawat tarkhim* ini tidaklah ada asalnya dan baru muncul di generasi belakangan. Bahkan tidak ada satupun dalil yang menunjukkan adanya shalawat apapun sebelum adzan, bahkan ketika telah masuk waktu shalat.
Rasulullah ﷺ hanya memerintahkan langsung Bilal untuk mengumandangkan adzan.
Adapun dari sisi makna shalawat tersebut, maka ada beberapa konteks yang memiliki makna berlebihan terhadap Nabi ﷺ, seperti pada kalimat:

ﺍﻟﺼـــــﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴـــــﻼﻡ ﻋﻠﻴــــﻚ
ﻳـــﺎﻣﻦ ﺍﺳﺮﻯ ﺑﻚ ﺍﻟﻤﻬﻴﻤﻦ ﻟﻴـﻼ
ﻧﻠﺖ ﻣـــﺎ ﻧﻠﺖ ﻭﺍﻻﻧــــﺎﻡ ﻧﻴـــــﺎﻡ
ﻭﺗﻘﺪﻣﺖ ﻟﻠﺼـــــﻼﺓ ﻓﺼـــــــﻠﻰ
ﻛﻞ ﻣﻦ ﻓﻰ ﺍﻟﺴﻤـﺎﺀ ﻭﺍﻧﺖ ﺍﻻﻣﺎﻡ

"Shalawat dan salam atasmu, wahai yang memperjalankanmu di malam hari; Engkau memperoleh apa yang engkau telah peroleh, sedangkan manusia dalam keadaan tidur; Engkau maju untuk mengimami shalat, maka shalatlah seluruh yang ada di penjuru langit, sedangkan engkau adalah imamnya..."
Dan ditinjau dari sisi lain, sebenarnya sholawat ini tidak ada hubungannya dengan adzan atau shalat yang akan ditegakkan, maka sungguh perkara yang aneh jika hal ini ditetapkan sebagai keharusan sebelum memulai adzan dan semisalnya.
Wallohu a'lam.

Dijawab oleh :
Ustadz Fauzan Abu Muhammad Al-Kutawy Hafidzahullâh*
_______________
Mari Bergabung:
*Grup WhatsApp*
- 081242424 340 (Ikhwah)
- 081242424 550 (Akhwat) 
*Channel Telegram*
- http://goo.gl/LRtvQP
*FP Facebook*
- https://facebook.com/SilsilahDurus/

TIGA CARA YANG PALING JITU DALAM MENUNTUT ILMU


TIGA CARA YANG PALING JITU DALAM MENUNTUT ILMU

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

✅ Menuntut ilmu agama adalah ibadah yang sangat mulia. Bahkan Allah ta'ala telah menetapkan bahwa seorang hamba tidak akan menggapai kebaikan apa pun tanpa mempelajari ilmu agama.
➡ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Allah akan memahamkannya dengan agama.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Mu’awiyah radhiyallahu’anhu]
➡ Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqoloni Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

وَمَفْهُومُ الْحَدِيثِ أَنَّ مَنْ لَمْ يَتَفَقَّهْ فِي الدِّينِ أَيْ يَتَعَلَّمْ قَوَاعِدَ الْإِسْلَامِ وَمَا يَتَّصِلُ بِهَا مِنَ الْفُرُوعِ فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ

“Mafhum hadits ini adalah, siapa yang tidak melakukan tafaqquh fid diin (berusaha memahami agama), yaitu tidak mempelajari kaidah-kaidah Islam dan cabang-cabangnya maka sungguh ia telah diharamkan untuk meraih kebaikan.” [Fathul Baari, 1/165]
✅ Allah tabaraka wa ta'ala juga menjanjikan keutamaan yang besar di dunia dan akhirat bagi siapa yang menuntut ilmu agama, terutama melalui majelis ilmu.
➡ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ، يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمِ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu agama, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga, dan tidaklah ada satu kaum yang berkumpul di rumah Allah; membaca kitab Allah dan saling mengajarkannya di antara mereka, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, dicurahkan kepada mereka rahmat, malaikat meliputi mereka dan Allah menyebut mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
✅ Bagaimana Cara Terbaik dalam Menuntut Ilmu Agama?
Faqihul ‘Ashr Al-‘Allamah Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah ditanya:
Pertanyaan: Sarana apakah yang terbaik dalam menuntut ilmu yang bermanfaat?
Jawaban: Sarana-sarana menuntut ilmu banyak bentuknya di zaman modern ini, walhamdulillah. Diantaranya:
✅ [Pertama] Engkau menuntut ilmu dari seorang guru yang terpercaya dalam ilmu dan (amal) agamanya. Dan ini adalah sarana terbaik, terkuat dan terdekat untuk meraih ilmu.
✅ [Kedua] Engkau menuntut ilmu dari kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama yang amanah lagi terpercaya dalam ilmu dan agama mereka.
✅ [Ketiga] Engkau menuntut ilmu melalui kaset-kaset yang disebarkan para ulama yang terpercaya dalam ilmu dan amanah mereka.
➡ Inilah tiga cara yang memungkinkan untuk meraih ilmu.
 Dan yang paling penting dalam menuntut ilmu adalah:
✅ [1] Kesungguhan,
✅ [2] Sabar dalam menuntut ilmu secara terus menerus,
✅ [3] Niat yang baik.
➡ Inilah sesungguhnya diantara sebab untuk meraih ilmu.
 [Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah, 26/148 no. 50]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Sumber:
https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/712732852209533
http://sofyanruray.info/tiga-cara-yang-paling-jitu-dalam-menuntut-ilmu/

Saluran 1 Radio An-Nashihah

Saluran 2 Radio An-Nashihah

Terbaru

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Berlangganan

Sign Up in Seconds

Dapatkan Artikel Terbaru Kami Melalui Email.

Powered By : Al-Haudh

Facebook

Youtube

 
//